Ikan
merupakan salah satu lauk pauk yang memiliki kandungan gizi yang cukup komplit
dengan komposisi yang seimbang. Ikan memiliki kandungan protein, lemak, vitamin
dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Protein
Ikan
mengandung protein tinggi yang terdiri atas asam amino Essensial yang tidak
rusak pada waktu pemasakan/pembakaran. Kandungan protein pada ikan bervariasi,
tergantung kandungan lemak dan airnya. Namun secara umum, ikan mengandung 13-20%
protein. Protein ini dapat membantu pertumbuhan sel otak, sehingga ikan sering
disebut makanan penunjang kecerdasan.
Karena
serat proteinnya lebih pendek, protein pada ikan gampang dicerna bahkan bagi
bayi sekalipun. Proporsi protein konektifnya (kolagen) juga jauh lebih rendah
dari hewan ternak, yaitu hanya 3-5% dari total protein. Makanya dibandingkan
daging sapi, daging ikan terasa empuk dan lebih mudah hancur saat dikunyah.
Lemak
Kandungan
lemak hanya berkisar antara 1-20% terlebih sebagian besar kandungan lemaknya
pun berupa asam lemak tak jenuh yang justru berguna bagi tubuh diantaranya
berfungsi menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan asam lemak omega 3 yang
tinggi. Kandungan ini berperan meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan risiko
penyakit jantung koroner, menghambat pertumbuhan beberapa jenis kanker dan
mempertahankan fungsi otak terutama yang berhubungan dengan daya ingat.
Vitamin
Ada dua kelompok vitamin pada ikan pertama vitamin larut dalam air, antara lain vitamin B6, B12, Biotin dan Niacin. Vitamin ini banyak terdapat di ikan yang dagingnya berwarna gelap. Sedangkan kelompok kedua, yaitu vitamin larut dalam lemak (vitamin A dan D) terkandung pada minyaknya.
Ada dua kelompok vitamin pada ikan pertama vitamin larut dalam air, antara lain vitamin B6, B12, Biotin dan Niacin. Vitamin ini banyak terdapat di ikan yang dagingnya berwarna gelap. Sedangkan kelompok kedua, yaitu vitamin larut dalam lemak (vitamin A dan D) terkandung pada minyaknya.
Mineral
Kandungan mineral pada ikan jumlahnya lumayan banyak, diantaranya ada magnesium (memperkuat tulang, otot, gizi), zat besi (mencegah anemia), yodium (mencegah sakit gondok & IQ rendah), seng (meningkatkan kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka) dan selenium (mencegah kanker, mempertahankan elastisitas jaringan (bersama vitamin E) sehingga kita terhindar dari penuaan dini.
Kandungan mineral pada ikan jumlahnya lumayan banyak, diantaranya ada magnesium (memperkuat tulang, otot, gizi), zat besi (mencegah anemia), yodium (mencegah sakit gondok & IQ rendah), seng (meningkatkan kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka) dan selenium (mencegah kanker, mempertahankan elastisitas jaringan (bersama vitamin E) sehingga kita terhindar dari penuaan dini.
Perbandingan Gizi Ikan
Jenis Ikan
|
Protein (gr)
|
Lemak (gr)
|
Zat Besi (mg)
|
Bandeng
|
20,0
|
4,8
|
2,0
|
Gabus kering
|
58,0
|
4,0
|
1,0
|
Ikan Asin
|
42,0
|
1,5
|
2,5
|
Ikan Emas
|
16,0
|
2,0
|
2,0
|
Kembung
|
22,0
|
1,0
|
1,0
|
Kepiting
|
13,8
|
3,8
|
1,1
|
Kerang
|
8,0
|
1,1
|
3,1
|
Pindang banjar
|
28,0
|
4,2
|
1,0
|
Sarden
|
21,1
|
27,0
|
3,5
|
Teri kering
|
33,4
|
3,0
|
3,6
|
Telur ayam
|
12,8
|
11,5
|
2,7
|
Daging ayam
|
18,2
|
25,0
|
1,5
|
Daging sapi
|
18,8
|
14,0
|
2,8
|
Ada
yang mengatakan bahwa ikan yang melalui proses pembakaran dapat memberi efek
karsinogenik, yaitu efek yang dapat memicu terjadinya berbagai macam kanker.
Sama
halnya dengan ikan goreng, kandungan protein pada ikan bakar, juga sangat
tergantung pada suhu dan lamanya anda membakar ikan tersebut, semakin lama anda
melakukan pembakaran, maka kandungan protein juga diduga akan berkurang.
Kandungan Gizi Cah Kangkung
Saat
ini kangkung termasuk sayur yang sangat popular, biasanya diolah menjadi tumis
dan cah diatas hotplate atau hanya sekedar lalapan mentah. Mitos yang selama
ini berkembang di kalangaan masyarakat kangkung identik dengan sayuran yang
dapat menyebabkan kantuk.
Karenanya
sebagian orang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi kangkung di malam hari supaya
tidak mengganggu aktivitas kerja. Benarkah konsumsi kangkung dapat menyebabkan
orang mudah ngantuk?
Mitos
yang menyatakan kangkung merupakan sayuran yang dapat menyebabkan kantuk
sebenarnya terlalu berlebihan. Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang
membuktikan kangkung dapat menyebabkan kantuk. Kenyataan yang ada, kandungan
zat besi yang tinggi pada kangkung dapat membuat konsentrasi otak menjadi
meningkat. Zat besi merupakan komponen terpenting dalam pembuatan sel-sel darah
merah. Dengan meningkatnya produksi sel-sel darah merah, aliran oksigen ke
seluruh tubuh, terutama ke otak, ikut meningkat sehingga membuat tubuh menjadi
lebih segar dan bugar.
Tumis
Kangkung adalah makanan
berupa tumisan sayur-sayuran segar yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Tumis Kangkung mengandung energi sebesar 92 kilokalori,
protein 2,5 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0 gram, kalsium 69,6 miligram,
fosfor 0 miligram, dan zat besi 2,4 miligram. Selain itu di dalam Tumis
Kangkung juga terkandung vitamin A sebanyak 5663 IU, vitamin B1 0,2 miligram
dan vitamin C 28,8 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Tumis Kangkung, dengan jumlah yang dapat dimakan
sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Tumis Kangkung :
Nama Bahan
Makanan : Tumis Kangkung
Nama Lain / Alternatif : Cah Kangkung
Banyaknya Tumis Kangkung yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Tumis Kangkung yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tumis Kangkung = 92 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tumis Kangkung = 2,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tumis Kangkung = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tumis Kangkung = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tumis Kangkung = 69,6 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tumis Kangkung = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tumis Kangkung = 2,4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tumis Kangkung = 5663 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tumis Kangkung = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tumis Kangkung = 28,8 mg
Nama Lain / Alternatif : Cah Kangkung
Banyaknya Tumis Kangkung yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Tumis Kangkung yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Tumis Kangkung = 92 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tumis Kangkung = 2,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tumis Kangkung = 0 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tumis Kangkung = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tumis Kangkung = 69,6 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tumis Kangkung = 0 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tumis Kangkung = 2,4 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tumis Kangkung = 5663 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tumis Kangkung = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tumis Kangkung = 28,8 mg
Kangkung
memang mengandung komponen kimia yang bersifat sedative (penenang). Komponen
tersebut dapat membuat pikiran orang yang mengonsumsinya menjadi tenang,
sehingga berpotensi mudah untuk ngantuk. Tetapi hal tersebut tidak dapat
menjadi acuan untuk membuktikan kangkung merupakan obat tidur yang baik karena
respon seseorang terhadap zat sedatif tersebut berbeda-beda. Seseorang bisa
saja mudah ngantuk dengan mengonsumsi lima sendok makan kangkung. Tetapi orang
lain masih bisa tetap bugar setelah mengonsumsi sepiring cah kangkung.
Sebenarnya
hampir semua lauk yang kita makan mengandung komponen gizi yang berpotensi
membuat kita mudah ngantuk dan tertidur. Terutama makanan yang kaya akan
vitamin B kompleks, kalsium, selenium, asam lemak omega-3, seng, dan magnesium.
Berbagai macam jeroan, kacang-kacangan, kerang, telur, dan susu dapat menjadi
faktor utama penyebab ngantuk. Makanan yang kaya akan asam folat seperti
asparagus, brokoli, kembang kol, dan bit juga memiliki potensi untuk membuat
orang tertidur tenang.
Pemasok
Beta Karoten
Jangan
takut ngantuk dengan mengkonsumsi kangkung karena kangkung dibutuhkan dalam
porsi banyak untuk memasok kebutuhan tubuh akan betakaroten. Hasil penelitian
terhadap anak-anak India didapat kisaran kemampuan menyerap karoten yang
berasal dari sayuran hanya 33-58 persen atau rata-rata 50 persen. Dilihat dari
nilai gizinya, kangkung merupakan salah satu di antara sayuran hijau yang
banyak mengandung vitamin A yang bersal dari betakaroten.
Betakaroten
diperkirakan memiliki banyak fungsi yang tidak dimiliki senyawa lain. Dilihat
dari intensitas warna hijaunya, daun kangkung tergolong dalam intensitas hijau
yang sedang. Derajat kehijauan dari warna daun erat hubungannya dengan kadar
karoten. Semakin hijau daun tersebut, semakin tinggi kadar karotennya.
Kekurangan
betakaroten tidak segera dapat dirasakan, sehingga kebutuhan unsur ini jarang
menjadi perhatian. Dari sumber makanan yang dikonsumsi setiap hari, kebutuhan
minimal akan betakaroten terkadang belum tercukupi. Ketidakcukupan pemenuhan
kebutuhan ini biasanya karena sebagaian betakaroten rusak selama proses
pengolahan, seperti halnya kerusakan vitamin lainnya selama pengolahan.
Sehingga masih diperlukan tambahan yang disuplai dari luar.
Betakaroten
merupakan provitamin A yakni sumber penting bagi vitamin A di dalam saluran
pencernaan khususnya pada usus halus. Di dalam usus betakaroten akan mengalami
penyerapan yang kemudian di simpan di dalam sel hati. Selanjutnya betakaroten
akan di ubah menjadi vitamin A dan siap digunakan kalau dibutuhkan untuk
berbagai reaksi metabolisme.
Betakaroten
dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih
lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih
optimal terhadap munculnya kanker. Banyak hasil penelitian para ahli kanker
merekomendasikan kebutuhan tubuh akan betakaroten setiap hari ada pada kisaran
5-6 mg.
Sebagaimana
vitamin lainnya, meskipun jumlahnya hanya dalam hitungan milligram, tetapi
sangat diperlukan sehingga kalau tidak terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan
gangguan fungsi. Disamping itu, betakaroten juga dapat berfungsi sebagai
penangkal radikal bebas karena peran antioksidannya.
Kadar
Purin Tinggi
Setiap100
gram kangkung terdapat 298 mg purin, lebih tinggi daripada kacang tanah.
Karenanya konsumsi kangkung perlu diwaspadai bagi menderita penyakit asam urat
karena mengandung komponen purin cukup tinggi. Purin merupakan bentuk turunan
nukleoprotein, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti
sel-sel tubuh.
Secara
alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari
sel hidup, yakni makanan dari tanaman, sayur, buah, kacang-kacangan atau pun
hewan yakni daging, jeroan, dan ikan. Setiap orang menghasilkan purin di dalam
tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan purin.
Tubuh
menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti
bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sedangkan pemicu
asam urat adalah konsumsi makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung
purin. Apabila kita telah menderita asam urat, kita masih diperbolehkan
mengonsumsi purin sebanyak 100-150 mg per hari. Hal ini berarti, penderita asam
urat ringan masih dapat mengonsumsi kangkung sebanyak 50 gram setiap harinya.
Menetralkan
Racun
Kangkung
memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat berkhasiat ke
saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan
menetralkan racun di tubuh. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari
Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di negara
itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang
sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit
wasir.
Mengandung
Peroksidase
Meskipun
sering dimakan mentah sebagai lalapan, kangkung lebih lezat bila dibuat tumis.
Namun, kangkung yang telah diolah sebaiknya tidak dikonsumsi lagi bila telah
lewat setengah hari. Hal itu disebabkan seperti jenis sayuran lainnya, kangkung
mengandung enzim peroksidase yang bersifat merusak. Enzim peroksidase paling
tahan terhadap panas dan akan semakin tinggi aktivitasnya bila dalam bahan
pangan tersebut banyak terdapat zat besi. Kandungan lemak yang cukup tinggi
pada daun juga akan mempercepat aktivitas enzim tersebut.
Menurut
penelitian Sweeney dan Marsh pada tahun 1971, besarnya penurunan aktivitas
karoten pada sayuran berwarna hijau akibat pemanasan 60 derajat C mencapai 20
persen dan akan merusak komponen gizi lainnya.
Begitu
banyak manfaat dari kangkung, dari betakaroten hingga penawar racun. Di
dalamnya juga terkandung 10 jenis mineral, 11 jenis vitamin, 18 jenis asam
amino dan yang tak kalah hebatnya kangkung tidak mengandung kolesterol. Mari
kita mengkonsumsi kangkung tetapi jangan memasak atau mengolah kangkung dengan
panas terlalu tinggi karena kita akan kehilangan manfaatnya. Selamat mencoba!.
Nutrisi,
Nilai per 100 gram porsi makanan
Air, 91.2 gEnergi, 28 kcal
Energi, 117 kj
Protein, 1.9 g
Total lemak, 0.4 g
Karbohidrat, 5.63 g
Serat, 2 g
Mineral : Kalsium, Ca, 72 mg
Besi, Fe, 0.9 mg
Magnesium, Mg, 18 mg
Phospor, P, 28 mg
Potassium, K, 228 mg
Sodium, Na, 23 mg
Seng, Zn, 0.24 mg
Tembaga, Cu, 0.156 mg
Mangan, Mn, 0.416 mg
Selenium, Se, 0.9 mcg
Vitamin : Vitamin C, asam ascorbic, 41 mg
Thiamin, 0.053 mg
Riboflavin, 0.07 mg
Niacin, 0.5 mg
Asam Pantothenic, 0.049 mg
Vitamin B-6, 0.138 mg
Folate, 13.3 mcg
Vitamin B-12, 0 mcg
Vitamin A, IU, 7400 IU
Vitamin A, RE, 740 mcg_RE
Vitamin E, 0.85 mg_ATE
Lemak : Asam lemak jenuh, saturated, 0.052 g . Asam lemak tak jenuh, monounsaturated, 0.03 g . Asam lemak tak jenuh, polyunsaturated, 0.193 g. Kolesterol, 0 mg
Asam Amino: Tryptophan, 0.023 g
Threonine, 0.085 g
Isoleucine, 0.114 g
Leucine, 0.133 g
Lysine, 0.114 g
Methionine, 0.018 g
Cystine, 0.025 g
Phenylalanine, 0.097 g
Tyrosine, 0.067 g
Valine, 0.104 g
Arginine, 0.106 g
Histidine, 0.04 g
Alanine, 0.096 g
Asam Aspartic, 0.17 g
Asam Glutamic, 0.216 g
Glycine, 0.092 g
Proline, 0.113 g
Serine, 0.08 g
Sumber:
-
Netsains.com
-
Dan berbagai sumber catatan blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar